Kamis, 26 September 2013

Fenomena Status SosMed

fitur sosial media
Ada berapa akun sosial media kita? Facebook, twitter, bbm, path, tumbler, what's app, Line, instagram dan lain-lain. Tentunya sebagian diantara kita mempunyai akun tersebut.

Kemudahan terjadi ketika beberapa product Handphone (hp) mulai bermunculan. Masing-masing merk berlomba-lomba, dari harga yang mahal sekali sampai harga yang murah namun fitur lengkap untuk bersosmed pun hadir di Indonesia. Tampaknya hanya warga Indonesia memang warga yang hobby bernarsis ria. Termasuk kita juga di dalamnya. hihihii

Fenomena yang terjadi banyak diantara kita yang lupa akan batasan. Sampai ada istilah yang menyebutkam "mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat". Wahhh tentunya ini harus kita hindari. Sebagai seorang yang sudah berkeluarga tentunya kita musti lebih bijak lagi dalam menyikapi sosmed.

Ada fenomena lain mengenai status sosmed, dimana kita bisa bebas berekspresi sesuka hati. Menuangkan segala macam isi hati dari senang,sedih sampai galau sekalipun. Adakah diantara kita yang terganggu dengan sosmed orang lain? Tentunya ada positif dan negatifnya.

Yang positif misalkan buat status mengenai shoppingg online, kata-kata mutiara, kata-kata bijak, sampai ayat-ayat dalam kitab. Kalau yang ini kadang kita copas (copy paste) di status sosmed kita dong. Status positif yang berguna tentunya kita senang melihatnya dan mempelajari sebagai ilmu. Akan tetapi maksud status sosmed yang positif tidak selamanya diterima dengan positif loh. Misal kita buat status positif, tetapi ternyata menyinggung kelompok tertentu. Tentunya hasilnya jadi negatif. Ramai-ramai perang status ala artis sinetron. Hiihihiii ngga banget deh.

Belum lagi status sosmed yang negatif, misalnya menghardik, mengeluh, menyindir, sara, wahhhh sudah pasti ini memberi pengaruh yang kurang enak dimata dan di hati orang lain yang melihatnya.

Bagaimana cara menanggapi status sosmed? Kita ambil saja dari segi positifnya, jangan dimasukkan ke dalam hati, ga perlu juga untuk mendelete teman. Anggap saja netral di luar sana. 

Bagaimana cara membuat status sosmed? Apapun itu bentuk yang kamu tulis secara tak sadar adalah merupakan bentuk ungkapan isi hati yang paling jujur. Secara tak sadar alama bawah sadar kita yang menggerakan isi kepala. Menulis yang baik-baik saja, men share yang berguna tanpa mendeskriditkan orang lain, memberi ilmu yang bermanfaat supaya teman kita nyaman bertemn dengan kita lewat sosmed.

Apapun itu menurut kita balik lagi ke hati masing-masing. Fenomena status sosmed mau ga mau , suka ga suka sudah masuk dalam ruang lingkup kehidupan kita umumnya. Khususnya seluruh warga Indonesia agar lebih bijak dalam menyikapi segala hal.

Salam Cacacha

8 komentar:

  1. kadang gemes sama orang yang suka ngeluh di sosmed...#sambilngampetmulut....hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak bener. kita risi liatnya krn dia menebar kegalauan. pdhl mending yg hepi2 aja yah.hihihii.

      Hapus
  2. Aku sih terserah aja orang mau nyetatus apa. Kalau kita nggak perhatiin, ya nggak ngganggu kok. Tapi kalau ngeblock status lain krn terlalu panjang, langsung aku hide atau mute. Selesai. Heheeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu tindakan yang bener mak. banyak kasus kawanku ribut gara2 status malah sindir2an..mudah2an warga Indo bisa lebih behave yah. amin

      Hapus
  3. Salam kenal Mak...
    Artikelnya bagus...
    Saya pribadi melihat adanya status yang suka mengeluh dan juga mencaci rasanya gregetan...mau tak unfriend itu teman saya, kalau dibiarkan kok ya saya nggak suka.
    yaudah kalau kebetulan check Home FB di scroll aja secepatnya atau langsung ke group kek WB atau sekarang di KEB ya, Mak...

    he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mak Bintang...iya saya juga awalnya gitu mau remove tapi yah kalau difikir2 kita juga yg aneh yah. kenasama aura negatifnya yg buat status. hihiii.

      Hapus
  4. Lebih gemes sama yang statusnya ga konsisten Mak he he, kalau ada yang sering kata-kata mutiara, ayat-ayat suci, tapi pas lagi dongkol bahasanya ngamuk-ngamuk. Saya termasuk yang berusaha cuek sih kalau ada teman yang keseringan mengeluh. Paling kalau yang ditulis bersifat terlalu pribadi (seperti masalah RT), saya sapa by inbox, dengan catatan kalau memang benar-benar kenal. Kalau mau langsung negur apalagi komen rasanya juga gimana gitu. Karena saya pernah beberapa kali merasakan, buat status biasa tapi ada yang nyamber agak-agak sok tahu. Atau kalau khilaf saya yang ngeluh tentang sesuatu, ada yang sewot dianggap menyindir he he. The point is memang mesti hati-hati kalau update status.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhh mak Heni emberannnnn...macem2 nambah usia malah nambah galau. lucu juga kan manusia zaman skrg hihihiii

      Hapus